Bioetika (Etika Terhadap Bioteknologi) dan Bioterorisme

Bioetika (Etika Terhadap Bioteknologi) dan Bioterorisme


Bioetika adalah semacam ilmu pengetahuan yang menawarkan pemecahan masalah bagi konflik moral yang timbul dalam tindakan, praktek kedoteran dan ilmu hayati (Aksoy, 2002 dalam Muchtadi, 2007).
Bioetika ternyata memiliki fungsi loh :
1.      Pemanduan 
2.      Pengawalan dan 
3.      Pemantauan Pengawasan

Pelaksanaan Bioetika dilakukan melalui pedoman umum etika bagi pengelola dan sumber daya hayati dalam rangka menjaga keanekaragaman dan pemanfaatannya secara berkelanjutan. Pengambilan keputusan dalam meneliti, mengembangkan, dan memanfaatkan sumber daya hayati harus atau wajib menghindari konflik moral dan seluas-luasnya digunakan untuk kepentingan manusia, komunitas tertentu dan masyarakat luas, serta lingkungan hidupnya, dilakukan oleh individu, kelompok profesi, dan institusi publik atau swasta. Ternyata pelaksanaan bioetika ini tidak boleh digunakan tanpa aturan loh. Pemanfaatan sumber daya hayati tidak boleh menimbulkan dampak negatif terhadap harkat manusia, perlindungan dan penghargaan hak-hak asasi manusia, serta lingkungan hidup. Penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya hayati harus memberikan keuntungan maksimal bagi kepentingan manusia dan makhluk hidup lainnya, serta meminimalkan kerugian yang terjadi (Muchtadi, 2007).

Tujuan Bioetika juga gak kalah penting :
1.      Pendekatan bioetika dalam pengembangan produk-produk bioteknologi
2.      Contoh-contoh masalah etik yang ada dalam pengembangan produk bioteknologi 
3.      Peraturan yang mengatur pengembangan produk-produk bioteknologi.

Perkembangan biologi modern yang pesat, sejak lama telah diprediksi akan menimbulkan juga problem-problem etika. Perkembangan IPTEK sebagai suatu prestasi tidak jarang juga memunculkan masalah baru yakni masalah yang berkaitan dengan etika (Bertens, 1990). Nor (1990) juga telah mengemukaan bahwa kloning, rekombinasi DNA, transfer embrio (ET) dan fertilisasi in vitro (IVF) selain memungkinkan "mengontrol" proses kehidupan, juga membawa pertanggung jawaban baru terhadap masyarakat, sehingga perlu kehati-hatian dalam mengaplikasikannya. 

Senjata biologis sering disebut sebagai "senjata nuklir orang miskin" (Gould, 1997). Biaya maupun teknologi yang diperlukan untuk membuat senjata biologis jauh lebih rendah dan mudah dibanding senjata nuklir atau kimia. Walaupun demikian, efek penghancuran massanya tidak kalah hebat dibanding kedua senjata tadi. Menurut perhitungan Office of Technology Assessment di Konggres Amerika pada tahun 1993, 100 kg spora Bacillus anthracis yang disebarkan di atas ibukota Washington bisa menimbulkan korban 3 juta jiwa. Dalam kenyataannya, penyebaran bakteri serupa dari instalasi pembuatan senjata biologis Rusia di kota Yekaterinburg pada tanggal 2-3 April 1979 telah menelan korban tewas 'puluhan ribu jiwa' di daerah sekitarnya menurut laporan Union for Chemical Safety, walau  laporan resmi pemerintah hanya 66 Orang (Hardy, 1983).

Bioterorisme didefinisikan sebagai serangkain kegiatan terror yang menggunakan bahan-bahasa biologis sebagai senjatanya. Senjata Biologis adalah senjata yang menggunakan patogen (bakteri, virus dan organisme penghasil penyakit lainnya) sebagai alat pembunuh atau melukai. Senjata biologis tidak meluluh lantahkan fisik korban, melainkan sistem kekebalan dan sistem tubuh korban (Sudjadi, 2006).

Bahaya penggunaan senjata biologis :
1.      Menimbulkan efek kehancuran secara masa
2.   Dapat direkayasa secara bioteknologi sehingga tahanterhadap antibiotika,lebih mematikan, setabil dalam penyimpanan dan sebagainya
3.      Menyebabkan infeksi dan penyakit yang sangat bahaya.



Referensi 


Bertens, K. 1990. Bioetika Refleksi Atas Masalah Etika Biomedis. Jakarta: Gramedia.
Gould, D. & Brooker, C. 1997. Mikrobiologi Terapan untuk Perawat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 
Hardy, R. M. 1983. Diseas of the Liver. In : Ettinger, S. J. (ed). Textbook of veterinary Internal Medicine, Vol. 2, W. B. Saunders Co., Philadelhia. h. 1372. 
Muchtadi, T.R. 2007. Perkembangan Bioetika Nasional. Seminar Etika Penelitian di Bidang Kesehatan Reproduksi. Surabaya: Universitas Airlangga.
Nor, S.N.M. 1999. New Reproduktive Biotechnology, Values and Society, Eubios. Journal of Asian and (EJAIB), 9, 166-9:1-7.
Sudjadi, bagod. 2006. Biologi 1A. Jakarta: Yudhistira.




Ditulis Oleh :
1.     Husna Fitri
2.     Nadia Nur Fatimah

3.     Niken Kusuma Ningtiyas                       

Komentar

  1. Best CSGO Casino for 2021 | Top CSGO Casino Sites
    CSGOGOBanking is 룰렛 전략 a trusted and trustworthy online CSGO gambling site. With a great reputation and generous 블랙벳 casino list, you're sure to find seda bet the best CSGO 아트그라비아 장주님 gambling 라이브스코어사이트

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Transkripsi pada Eukariot

DNA dan RNA